Lelakon si batu
Tangguhkan perahuku berlayar ke timur
Matahari yang mulai terbenam di sisiku
Menambat matahatiku yang belum subur
Berjuta ombak yang kurengkuh kemarin
Belum cukup menyaingi kehangatan angin pagi
Meski haluan mulai tercium aroma asin
Buah asam dari ladang belum menandingi
Perahuku
Masih bersandar di ujung papan
Menunggu
Tanda dari bandar pelabuhan
Tangguhkan perahuku berlayar ke timur
Matahari yang mulai terbenam di sisiku
Menambat matahatiku yang belum subur
Berjuta ombak yang kurengkuh kemarin
Belum cukup menyaingi kehangatan angin pagi
Meski haluan mulai tercium aroma asin
Buah asam dari ladang belum menandingi
Perahuku
Masih bersandar di ujung papan
Menunggu
Tanda dari bandar pelabuhan
di ganti mancing or menjaring aja deh 😛
Perahuku masih bersandar di ujung papan,
Entah sore ini akankah aku tetap makan..
Ya iyaaaaa laaaaaahhhhhh…
Harga solar naek Gi!
Banyak nelayan yg kagak berlayar noohhh…
hueheheheheheeee….
ga ada hubungannya dg pelaut tuh :p
cari di buku silsilah Keraton Solo aja yaa…. ;P
silsilahnya gimana tuh?
nenek moyangku seorang pelauuut……… ^_^
hampeeeer beneeeeeer…. 😛
puisi seorang nelayan hehehe 🙂