Peringatan : Sumber-sumber kesombongan….

From Email:

Mohon maaf sebelumnya kalau ada yang pernah membaca, semoga bermanfaat

Bismillahir- Rahmanir- Rahiym, Assalamu ‘alaikumu Warahmatullahi wabarakatuhu, Ikhwahi fillahi.
Subhanaka la ‘ilmalana illaa ma ‘allamtana, innaka antal’aliimulhakiim (“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”).
Berikut disampaikan materi tentang:
Sombong
sebagaima na didefinisikan Rasulullah SAW—adalah “melecehkan
orang lain dan menolak kebenaran” (HR Muslim dan Tirmidzi).
Bila penyakit ini telah mewabah dan menjangkit manusia, maka tidak ada lagi penghormatan
dan sopan santun, kebenaran menjadi barang mainan. Lebih jauh, penyakit ini
akan memunculkan sikap kezaliman, kemarahan, terorisme, permusuhan dan
pelanggaran hak.

Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali orang yang menganggap dirinya
besar dan tidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang meyakini
memiliki sifat kesempurnaan. Di antara sumber kesombongan adalah sebagai
berikut:

KETURUNAN.
Orang yang punya keturunan yang tinggi menganggap hina
orang yang tidak memiliki nasab tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan
amalnya. Kadang sebagian mereka menyombongkan diri lalu menganggap orang
lain sebagai pengikut dan budaknya, sehingga ia enggan bergaul dan duduk
bersama mereka. Rasulullah bersabda “Hendaklah orang meninggalkan kebanggan
terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka.”(HR.
Abu Daud)
HARTA KEKAYAAN.
Hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja,
pemimpin, para konglomerat, pengusaha, tuan tanah,Koruptor dan para pejabat
negara serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya
sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila
tidak bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang ditelan bumi karena
kesombongan terhadap hartanya.
ILMU PENGETAHUAN.
Demikian cepatnya kesombongan menjangkiti para
ulama (kaum intelektual) sehingga seorang berilmu pengetahuan mudah merasa
tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia.
Ia memandang dirinya lebih tinggi dan lebih mulia disisi Allah ketimbang
yang lainnya. Hal demikian bisa terjadi karena ilmu yang didapat lebih
berorientasi pada duniawi semata, tanpa dilandasi keikhlasan dan pensucian
jiwa dalam menuntutnya. Sebab ilmu yang didapat dengan ikhlas karena Allah
dan hati yang jujur akan melahirkan sikap tawadhu’ dan rasa takut kepada
Allah.
KECANTIKAN/KETAMPAN AN.
Kecantikan atau ketampanan seseorang bisa
meyebabkan dirinya sombong dengan cara merendahkan dan menyebut-nyebut
keburukan rupa orang lain
KEKUASAAN/PANGKAT.
Kekuasaan merupan sumber kesombongan yang vesar,
bila seseorang berkuasa entah pejabat RT/RW, Manager/Pemimpin perusahaan,
Pemegang Tampuk kepemimpinan, terkadang suka menghina anak buahnya atau pun
orang lain, mereka merasa lebih atas yang dimilikinya, pahal tidak lah kekal
kekuasaan atau pangkat yang dimilikinya
AMAL dan IBADAH.
Orang-orang yang zuhud dan para ahli ibadah tidak
terlepas pula dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan
orang lain. Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat,
sementara orang lain akan binasa.
Sabda Rasulullah SAW “Cukuplah seseorang
dinilai telah berbuat kejahatan bila ia merendahkan saudaranya sesama
muslim” (HR. Muslim)

Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak
keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong (takabbur), sehingga wajar
jika kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga, sebagaimana dalam
hadits shahih Baginda Rasul bersabda: ” Tidak akan masuk surga orang yang di
dalam hatinya ada kesombongan sebesar dzarrah “. Hal itu disebabkan karena
kesombongan menghalangi hamba dari semua akhlaq yang seharusnya disandang
oleh orang mu’min, sedangkan akhlaq-akhlaq itu adalah pintu surga, dan
kesombongan penutup pintu-pintunya. Sebab, seseorang tidak bisa mencintai
kaum mu’minin sebagaimana ia mencinta diri sendiri bila di dalam hatinya
masih ada kesombongan, begitu juga dengan perbuatan-perbuatan lainnya yang
muaranya adalah karena adanya kesombongan dalam hatinya.
sumber: Mencintai-Islam

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *