Surga, begitu indah di dengar. Wahai jiwa yang merindukannya…untuk ke sana butuh bekal. Apa yang sudah kau siapkan?
Ketika kau sehat, banyak waktu yang kau sia-siakan. Namun ketika kau sakit, justru menjadi alasan pamungkas untuk “melupakannya”.
Sehat, Bukankah Allah dan Rasul-Nya lebih menyukai muslim yang kuat? Sehatnya badan memudahkan bergerak untuk beramal. Namun sehatnya hati lebih dibutuhkan. Di sana ada kekuatan yang tak terbayangkan. Lihatlah contoh para sahabat ketika dingin menusuk di perang khandak. Mereka tetap sigap memburu indahnya Surga dan kabar kemenangan yang terpercik dari peraduan batu dan godam.
Ajarilah anakmu berenang, memanah, berkuda, dan berikanlah ia rezeki yang halal. Pernahkah terbayangkan oleh kita, apa hubungan antar ketiga keahlian tersebut dengan rezeki yang halal? :toe:Apapun keahlian, keilmuan seorang muslim akan dipengaruhi oleh Hati. Hati adalah tempat yang paling ringkih dan mudah ternoda ketika rezeki yang masuk bukanlah yang halal.
Dari Abu Hurairah r.a telah berkata: bersabda Rasulullah SAW.: Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sesuai dengan apa yang diperintahkan kepada Rasul-Rasul, makanlah kamu dari semua yang baik-baik dan beramallah kamu dengan amal yang shalih (QS. 23:51). Dan telah berfirman;”Hai orang-orang yang beriman, makanlah kamu dari apa-apa yang kami rizkikan kepadamu” (QS. 23:51). Kemudian beliau menyebutkan seorang-laki-laki yang telah jauh perjalanannya, dia berambut kusut penuh debu, dia menadahkan kedua tangannya ke langit dan berkata: Wahai Tuhan, Wahai Tuhan, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan dengan barang yang haram, maka bagaimana ia akan diterima permintaannya? HR Imam Muslim.