Hidup ini berlandas pada keimanan dan perjuangan untuk mempertahankannya. Perjuangan seorang mukmin, sejatinya tidak akan berhenti kecuali ketika kedua telapak kakinya telah menginjak pintu Surga.
Jiwa ini teringat pesan saudaraku sewaktu berjibaku di Bumi Ruwa Jurai. Dalam kepenatan dan kelelahan yang sangat, ia katakan “Istirahatnya nanti di Surga saja ya…”