Ada sebuah kisah … al akh (seseorang) tidak datang pada suatu pengajian rutin pekanannya. ketika sang ustadz bertemu dengan si fulan, ditanyakanlah mengapa pada pertemuan sebelumnya tidak hadir. Dengan lancar al akh itu menjawab “maaf ustadz, waktu itu saya sebenarnya sudah mau berangkat tapi bapak saya datang. Jadi saya mengurus bapak saya dahulu”.
Pada pertemuan berikutnya, al akh itu kembali ditunggu-tunggu, sampai selesainya pertemuan itu ia pun tak kunjung datang. Lantas di kesempatan lain sang ustadz kembali bertemu dengan al akh itu. Lalu menanyakan hal yang sama dengan pertanyaan sebelumnya “mengapa pertemuan kemarin tidak hadir?”, al alkh itu pun kembali menjawab ” maaf..benar-benar maaf ya ustadz.., waktu itu saya benar-benar sudah mempersiapkan semuanya, ketika sudah hendak berangkat tiba-tiba ibu saya datang. Jadi saya mengurus ibu saya dulu”
Saudara dan saudariku sekalian, setiap manusia akan diuji keimanannya oleh Allah swt., jika ia tidak lulus dari ujian pertama, maka ia akan diuji kembali dengan ujian yang serupa. Lantas, bagaimana menghadapinya? caranya hanya satu… sabar…sabar yang melebihi kesabaran yang kita miliki…sabar di atas sabar.
kok….malah nanya balik pak 😛 ?
cahaya di atas cahaya?
sabar diatas sabar….:D
bagian mana yg lom dimengerti?
belum ngerti nih :">
OK, TFS kalau gitu :).
OK, TFS kalau gitu :).
semuanya ^_^
Yang harus sabar ustadznya atau si fulan ya?