Alhamdulillah…segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat . Nikmat pertama yang adalah nikmat kita dapat hidup. Entah berapa banyak ciptaan Allah yang sengaja Allah ciptakan tidak dalam keadaan hidup , seperti batu, tanah, dll. Oleh karena itu, jangan sampai ada diantara kita yang berniat mengakhiri kehidupan yang telah diberikan kepada kita.
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Al Imran: 145
JANGAN BUNUH DIRI !!! meski kau kira bisa mengakhiri segala kesakitan dan kesulitan di dirimu, sungguh…Bunuh diri merupakan awal dari penderitaan yang sesungguhnya, karena sejak ia dikuburkan hingga kiamat, seseorang yang bunuh diri akan merasakan puncak sakitnya ketika ia bunuh diri secara berulang-ulang.
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”. An Naba’: 40
Nikmat yang kedua adalah nikmat kebebasan. Bebas memilih . Manusia memiliki kebebasan untuk memilih jalan yang ingin ditempuhnya…apakah ia akan menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah hidupnya? ataukah masuk kedalam jurang kehancuran.
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. As Syams: 8
Nikmat yang ketiga adalah nikmat hidayah (petunjuk)….betapa banyak orang yang meminta hidayah kepada Allah dalam tiap harinya. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Al Fatihah: 6
Namun ketika diberikan jalan lempang justru mencari jalan pintas.
Setidaknya ada dua cara hidayah itu dipelihara oleh Allah…
yang pertama karena kecenderungan hati yang diarahkan oleh Allah…misal banyak para mualaf yang masuk Islam karena hal sepele seperti perihal thaharah (bersuci) setelah berhadast baik kecil/besar, ada juga yang tertarik karena lantunan adzan, dll sementara banyak muslim yang dekat dengan masjid meski sehat tak kunjung juga melangkahkan kakinya ke masjid, meski tahu hukum berpuasa, banyak juga yang enggan berpuasa dibulan ramadhan…oleh karena itu nikmat kecenderungan hati harus ditingkatkan pemeliharaannya dengan cara yang kedua.
cara yang kedua adalah, Allah memelihara hidayah pada hamba piliihannya dengan menurunkan petunjuk tertulis yaitu Al Qur’an..
Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). Al Baqarah: 269
Namun sayangnya kini sedikit sekali yang mau menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan hariannya…Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan”.Al Furqan: 30 …
Semoga Ramadhan kali ini membangkitkan semangat kaum musim untuk kembali kepada Al Qur’an.
Menurut Ibnu Qayyim (kalo ga salah denger waktu ceramah )…setidaknya ada tiga hal yang menjadi indikasi seseorang menyia-nyiakan Al Qur’an
pertama ia enggan membaca Al Qur’an padahal ia mampu untuk belajar dan membacanya….
kedua ia tidak mau menghayati maksud dari ayat-ayat yang difirmankan Allah. seandainya pun beralasan tidak memiliki ilmunya, maka ia juga tidak berkehendak untuk menghadiri majelis-majelis ilmu yang menkaji Al Qur’an
ketiga ia tidak mau mengamalkan ayat-ayat yang telah diketahui, termasuk menyampaikan kepada sesamanya..