Manusia, makhluk unik yang Allah ciptakan sebagai pemimpin dimuka Bumi . Baik pemimpin yang menegakkan hukum-hukum Allah atau pun yang membangkang mempersekutukan Allah . Keduanya mencari pendukung yang sejenis untuk berjuang bersamanya. Namun ada keunikan tersendiri bagi para pemimpin yang bertaqwa, mereka senantiasa melakukan hal yang tudak mungkin dilakukan lawannya. Mereka begitu teguh memegang sunnah Rasul-Nya.
Barangsiapa yang berambisi untuk memiliki kepribadian yang mulia dan derajat yang tinggi, maka hendaklah ia memaafkan yang mendzaliminya, memberi kepada orang yang tidak suka memberi kepadanya, dan menghubungkan tali silaturahmi kepada orang yang memutuskan hubungan dengannya (Al Hadits)
Perbedaan itu begitu mencolok dan menjadi ciri khas seorang muslim. Akankah kita dapat berbeda seperti itu? dapatkah kita menjadi “orang asing” ditengah zaman yang penuh fitnah dimana berbagai isme siap menggerus keimanan, aneka kemaksiatan merayu dan menggoda untuk diikuti.
Saudaraku kita harus berbeda dari orang lain dalam hal kebaikan. Jika orang lain duduk maka kita harus sudah berjalan, jika orang lain berjalan maka kita harus sudah berlari, Jika orang lain berlari maka kita harus sudah tidur, jika orang lain tidur maka kita harus sudah bangun. Jangan pernah berhenti berbuat baik, kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita. (Mutaminul Ula, S.H/DPR RI)