DARI MANA DATANGNYA PEMBELI?

(peringatan, tulisan cukup panjang, terimakasih telah siapkan waktu untuk membaca sampai selesai)
 
Ketika ditanya, siapa saja pembeli produk/jasa Anda?
 
Mungkin sebagian kita akan jawab pembeli dari kalangan A, atau dari daerah B, atau orang dengan penghasilan tingkat C, atau orang yang memiliki interest terhadap D, atau atau lainnya.
 
Dari Mana Datangnya Pembeli
Image by Gerd Altmann from Pixabay
Padahal kalau mau singkat, pembeli produk kita adalah orang yang telah menyelesaikan transaksi pembelian, hehehehe …
 
Kenapa dia mau menyelesaikan pembayaran?
 
Sekali lagi, mungkin karena Kita/CS yang menghandlingnya dengan kata-kata yang sesuai script A, atau juga karena mudahnya dalam lakukan pembayaran dengan merchant B, atau atau lainnya.
 
Bagi orang yang beriman, harus meyakini bahwa pembeli itu datang atas kehendak-Nya. Manusia boleh berencana, namun Dia-lah yang menentukan segalanya.
 
Pertanyaannya berikutnya dari dua kasus di atas adalah, apa rencana untuk mendatangkan pembeli?
 
Sebagian besar kita tentunya akan sepakat, selesainya transaksi adalah akhir dari tujuan pertama (terjualnya produk/jasa), pastinya setiap kita ingin agar yang pembeli itu pesan dan pesan lagi. Namun sebelum membahas ke sana, cut off di titik pembeli lakukan pesanan pertama.
 
Kembali lagi, apa rencana untuk mendatangkan pembeli?
Strategi Mendapatkan Pembeli
Image by Gerd Altmann from Pixabay
 
jika selesainya transaksi adalah akhir dari sebuah proses, maka apa saja proses yang harus disiapkan? berikut ilustrasinya.
 
Bayangkan Anda memiliki sebuah toko di Mall/Pasar A. Coba diingat untuk mendapati satu orang pembeli, berapa orang kah yang bertanya-tanya kepada kita/CS? pernahkan coba menghitung (mengumpulkan data) nya?
 
Tahukah berapa orang yang lewat di depan toko kita, lalu mau masuk ke dalam untuk sekedar melihat dan bertanya?
 
Kita tahu dalam sebuah Mall/Pasar ada banyak toko lainnya, baik yang sejenis maupun yang berbeda produknya dengan kita. Namun..Tahukah?
 
Tahukah berapa jumlah orang yang melewati depan toko kita?
 
Tahukah kenapa mereka mau mampir ke toko kita ketimbang toko lainnya? apakah sekedar coba-coba? atau karena tampilan yang menggoda?
 
Sementara sebagai perbandingan, apakah pernah dicari tahu kepada pemilik Mall/Pasar, berapa pengunjung Mall dalam satu hari, satu pekan, satu bulan? Hari apa saja yang ramai? jam berapa saja yang sepi? Ketika ada event apa yang membludak?
 
Dari awal tulisan, ini isinya pertanyaan terus, buat apa?
 
Jawabannya singkat, untuk tahu “siapa saja pembeli produk/jasa Anda?”
 
Sebelum membahas lainnya, diawali dari membahas data. Misal dari 10ribu pengunjung Mall dalam satu hari, ternyata ada 1000 orang yang melewati depan toko kita.
 
Lali dari 1000 orang tersebut ada 100 orang yang masuk dan bertanya produk/jasa yang kita jual, dan dari 100 orang yang bertanya hanya 10 orang yang memutuskan untuk membeli.
 
Namun karena kendala tertentu, tersisa 1 orang yang selesai transaksi. Nah, 1 orang itu lah yang disebut pembeli.

 

Strategi Mendapatkan Customer
Image by Gerd Altmann from Pixabay
Pada posisi sebagai penjual yang pasif, maka
 
Satu pembeli itu adalah orang yang jalan menyusuri setiap lantai dan blok di Mall/Pasar
 
Satu pembeli itu adalah orang yang karena pengaturan elevator, tangga, flow customer dari manajemen Mall, maka lewat di depan toko kita
 
Satu pembeli itu adalah orang yang ketika melihat toko kita, tertarik untuk masuk.
 
Satu pembeli itu adalah orang yang dilayani kebutuhan/keinginannya, apapun itu, entah warna, ukuran, diskon, bonus tambahan, dan lainnya, sehingga selesailah transaksi.
 
Coba pikirkan, jika 1 pembeli di dapat dari 10 orang yang menunjukkan itikad membeli, maka berapa orang yang harus masuk dan bertanya kepada Anda/CS bila target penjualan adalah 10 per hari?
 
Coba hitung juga, jika untuk mendapatkan 1 pembeli harus ada 100 orang yang masuk, maka berapa orang yang harus lewat di depan toko Anda untuk mendapatkan 10 orang pembeli?
 
Sudah terbayang?
 
Sebenarnya untuk memahami semua kalimat yang njelimet di atas, cukup dengan ilustrasi gambar corong saja. Sering disebut beberapa kalangan dengan nama funnel.
 
Strangers > Visitor > Lead > Customer/Client > Promotor
Funnel Pembeli 
Bahasan di atas hanya pada 4 tahapan pertama, sampai customer/client. Sedangkan sisanya sebagian bisa dibahas pada tulisan Customer Advocacy
 
Singkatnya, semakin banyak masyarakat umum (Strangers) dapat diajak menjadi pengunjung (Visitors) bisnis kita, maka akan semakin banyak pula yang dapat dijadikan calon konsumen (Leads).Calon konsumen ini kemudian dilayani dengan sebaik – baiknya sehingga Closing menjadi konsumen (Customers).
 
Pun pada tahapan terakhir, masih bisa dikombinasi agar membeli lebih dari 1 unit/pcs/pack, atau membeli dengan bundling produk lain. Istilah orang sana, kita bisa up sell atau cross sell.
 
Untuk mendapatkan data di atas, akan sangat sulit di dunia offline, meski mungkin saja dilakukan.
 
Hal ini berbeda dengan pemasaran melalui sarana digital, yang memiliki perangkat untuk menghimpun, menghitung, mengkalibrasi, menganalisa, dan menyajikan data. Sehingga setiap tindakan yang akan diambil berdasarkan data, bukan perkiraan semata.
 
Pendekatannya pun berbeda antara produk yang berbasis kebutuhan, atau keinginan. Namun secara konsep tidak jauh berbeda dalam penyediaan perangkatnya. Salah satunya adalah website, atau toko online, atau landing page, atau yang serupa dengannya.
 
Perlu di catat, bagi beberapa kalangan menganggap semuanya sama, tapi tidak sedikit yang membedakan fungsinya.
 
Misal landing page, juga membutuhkan hosting dan domain (istilah apalagi ini? lain waktu dijelaskan ya) untuk menyajikannya seperti website. Karena hanya fokus pada satu produk maka akan powerfull dalam rangka penawaran iklan. Sehingga calon customer tidak terbelah dengan tampilnya produk yang lain.
 
Cara Mudah Murah Buat Landing Page Keren
Cara Mudah Murah Buat Landing Page Keren
Pada sisi lain, sebagai penjual, juga lebih fokus menawarkan benefit, diskon, bonus, garansi, dll. Sehingga calon customer tidak punya celah untuk menolaknya. Tak bisa cash, kredit tanpa creditcard pun bisa dilayani (hadeuh).
 
Landing page sebagai titik antara dari kampanye iklan yang dijalankan.
 
Jika kita bandingkan dengan funnel: Strangers > Visitor > Lead > Customer/Client. peran iklan adalah mengunjungi para stranger agar mampir ke Landing Page (menjadi visitor).
 
Sementara Landing page sebagai halaman penawaran, diharapkan dapat mengkonversi visitor menjadi lead. Baik dengan Add To Cart yang kemudian di follow up dengan email, maupun dengan redirect ke CS untuk chit chat.
 
Dan sekali lagi, semua data itu akan terekam dalam dashboard yang di desain untuk memudahkan pemilik bisnis mengambil keputusan.
 
Berdasarkan semua cerita yang acak acakan di atas setidaknya ada dua hal minimal perlu diketahui dan dimiliki ilmu/perangkatnya:
 
1. Ilmu memasarkan/iklan baik berdasarkan need, maupun interest.
2. Memiliki Landing page (baik yang berdiri sendiri maupun bagian suatu website)
 
Nah, enaknya zaman digital saat ini. Banyak orang baik yang mau sharing bagaimana mendapatkan semua itu dengan mudah dan murah. Tinggal dari diri sendiri saja mau mempelajarinya atau mencari jalan pintasnya.
 
Trade off antara menyiapkan waktu belajar, dengan meng-hire professional.
 
Pada kondisi saat tulisan ini dibuat, keduanya akan memberikan hasil yang berbeda. bagi sebagian orang, pilihan kedua akan menyingkat waktu untuk segera menghasilkan penjualan (meski belum tentu juga). Sementara bagi yang sulit dalam hal keuangan, pilihan pertama cukup di bayar dengan waktu istirahat yang berkurang untuk belajar. Toh selama ini WFH kebanyakan kegiatan yang dilakukan itu-itu saja.
 
Kelas Belajar Iklan di FB-Ecourse
Nah, buat Anda yang mau belajar bagaimana beriklan silakan join salah satu kelas yang berupaya mengajarkan bagaimana beriklan dengan benar. Harapannya, membuat anda tidak ketergantungan pada sebuah teknik sehingga saat sebuah teknik saturated anda tidak akan menjadi orang bingung/linglung.
 
Kalaupun dananya belum cukup, ikut saja kelas gratisnya (itu pun sudah powerfull dengan 29 video tutorial). Sembari nabung, atau nunggu promo yang kadang harganya Super Terjangkau.
 
Penasaran? pelajari saja penawarannya KLIK DI SINI
 
Sedangkan untuk memiliki landing page, Anda bisa memiliki tools yang akan sangat menyingkat waktu Anda membuat Landing Page. Coba di-kepo-in aja informasinya DI SINI
 
Semoga tulisan ini bermanfaat, bantu share ya. Terimakasih
 
 
 
Ruli

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *